Friday, January 25, 2019

MATERI AJAR



Lampiran 1 :

MATERI AJAR


 Pertemuan 1
DEFINISI DAN KARAKTERISTIK SOFTWARE
Perangkat keras komputer tidak akan dapat berbuat-apa tanpa adanya perangkat lunak, teknologi yang canggih dari perangkat keras akan berfungsi bila intruksi-intruksi tertentu telah diberikan kepadanya, intruksi-intruksi tersebut dinamakan dengan perangkat lunak (software). Intruksi-intruksi perangkat lunak ditulis manusia untuk mengaktifkan fungsinya dari perangkat keras computer.
Jadi berdasarkan bagian-bagiannya software computer dapat dibagi menjadi:

1.            Sistem Operasi/ operating system
2.            Aplikasi / application program
3.            Bahasa Pemprograman/ leanguage program
4.            Utilitas/utility

1.            Sistem Operasi

Sistem operasi merupakan sebuah penghubung antara pengguna dari komputer dengan perangkat keras komputer. Sebelum ada sistem operasi, orang hanya mengunakan komputer dengan menggunakan sinyal analog dan sinyal digital. Seiring dengan berkembangnya pengetahuan dan teknologi, pada saat ini terdapat berbagai sistem operasi dengan keunggulan masing-masing. Untuk lebih memahami system operasi maka sebaiknya perlu diketahui terlebih dahulu beberapa konsep dasar mengenai sistem operasi itu sendiri.
Pengertian sistem operasi secara umum ialah pengelola seluruh sumber-daya yang terdapat pada system komputer dan menyediakan sekumpulan layanan (system calls) ke pemakai sehingga memudahkan dan menyamankan penggunaan serta pemanfaatan sumber-daya sistem komputer.
Secara umum, Sistem Operasi adalah software pada lapisan pertama yang ditaruh pada memori komputer pada saat komputer dinyalakan. Sedangkan software-software lainnya dijalankan setelah Sistem Operasi berjalan, dan Sistem Operasi akan melakukan layanan inti umum untuk software-software itu. Layanan inti umum tersebut seperti akses ke disk, manajemen memori, skeduling task, dan antar-muka user. Sehingga masing-masing software tidak perlu lagi melakukan tugas-tugas inti umum tersebut, karena dapat dilayani dan dilakukan oleh Sistem Operasi. Bagian kode yang melakukan tugas-tugas inti dan umum tersebut dinamakan dengan “kernel” suatu Sistem Operasi.

Contoh System Operasi
Sistem operasi-sistem operasi utama yang digunakan komputer sistem umum (termasuk PC, komputer personal) terbagi menjadi 3 kelompok besar:



Keluarga Microsoft Windows - yang antara lain terdiri dari Windows Desktop Environment (versi 1.x hingga versi 3.x), Windows 9x (Windows 95, 98, dan Windows ME), dan Windows NT (Windows NT 3.x, Windows NT 4.0, Windows 2000, Windows XP, Windows Server 2003, Windows Vista, Windows 7 (Seven) yang akan dirilis pada tahun 2009, dan Windows Orient yang akan dirilis pada tahun 2014)).
Keluarga Unix yang menggunakan antarmuka sistem operasi POSIX, seperti SCO UNIX, keluarga BSD (Berkeley Software Distribution), GNU/Linux, MacOS/X (berbasis kernel BSD yang dimodifikasi, dan dikenal dengan nama Darwin) dan GNU/Hurd.
Mac OS, adalah sistem operasi untuk komputer keluaran Apple yang biasa disebut Mac atau Macintosh. Sistem operasi yang terbaru adalah Mac OS X versi 10.4 (Tiger). Awal tahun 2007 direncanakan peluncuran versi 10.5 (Leopard).
Sedangkan komputer Mainframe, dan Super komputer menggunakan banyak sekali sistem operasi yang berbeda-beda, umumnya merupakan turunan dari sistem operasi UNIX yang dikembangkan oleh vendor seperti IBM AIX, HP/UX, dll.
Perbedaan Windows dengan Macintosh
Kelebihan Windows selama ini terletak pada itemnya yang friendly karena banyak digunakan oleh para pengguna IT di seluruh dunia, sedari kecil sejak mengenal computer kita sudah dibiasakan dengan Windows, jika hang kita juga bisa dengan mudah memperbaikinya karena banyak ahli windows disekitar kita
Kelemahan Windows selama ini adalah karena ia mudah diserang virus, hal ini wajar karena ia banyak digunakan oleh para IT User jadi banyak orang sudah mengerti tentang bahasa programnya. Ia juga tidak bisa dikembangkan secara mandiri dan harus menunggu Microsoft, tidak ada source code-nya, disamping itu pula ia dikenal sebagai OS yang mudah hang walau juga dikenal mudah untuk memperbaikinya, hardware conflict adakalanya terjadi pada Windows karena ia bisa di injekkan pada computer rakitan.
Macintosh selama ini mempunyai kelebihan dalam kinerja pembuatan desain, musik, dan film. Tidak bisa dibayangkan bagaimana ribetnya jika kita melakukan semua itu lewat Windows. Macintosh hingga saat ini memang lebih banyak menunjuk pada tiga hal tersebut. Tapi selain itu Mac juga dikenal sebagai OS yang eye catching, tidak terjadi hardware conflict karena sudah satu paket dengan Mac OS, ia juga tidak rentan virus.
Kelemahannya karena keeksklusifan satu paketnya membuat kita harus mengeluarkan biaya banyak,padahal dirumah kita sudah memiliki computer misalnya tentu kita harus membeli computer lagi. Selain itu hampir sama dengan linux, untuk menggunakan Mac kita juga harus belajar ekstra karena banyak system pengoperasian yang tidak familiar bagi pengguna IT awam.

Teknologi Sistem Operasi
             Booting
Booting adalah istilah teknologi komputer dalam bahasa inggris yang mengacu kepada proses awal menyalakan komputer dimana semua register prosesor disetting kosong, dan status mikroprosesor/prosesor disetting reset.
             Thread
Thread dalam ilmu komputer adalah singkatan dari “thread of execution”, didefinisikan sebagai sekumpulan instruksi yang dapat dieksekusi secara paralel dengan thread lainnya, dengan menggunakan metode time slice (ketika satu prosesor melakukan perpindahan antara satu thread ke thread lainnya) atau multiprocess (ketika thread-thread tersebut dieksekusi oleh prosesor yang berbeda dalam satu sistem).
             Device driver
Device driver adalah istilah teknologi informasi dalam bahasa inggris yang mengacu kepada komponen perangkat lunak yang mengizinkan sebuah sistem komputer untuk berkomunikasi dengan sebuah perangk. at keras. Sebagian besar perangkat keras, tidak akan dapat berjalan atau sama sekali tidak dapat berjalan tanpa driver yang cocok yang terinstal di dalam sistem operasi.

2.            Aplikasi
Program Aplikasi, seperti GL, MYOB, Payroll dll. Merupakan program yang khusus melakukan suatu pekerjaan tertentu, seperti program gaji pada suatu perusahaan. Maka program ini hanya digunakan oleh bagian keuangan saja tidak dapat digunakan oleh departemen yang lain. Biasanya program aplikasi ini dibuat oleh seorang programmer komputer sesuai dengan permintaan / kebutuhan seseorang / lembaga/ perusahaan guna keperluan interennya.

CONTOH PROGRAM APLIKASI UMUM
General-purpose application program adalah software yang tidak dikaitkan dengan tugas-tugas bisnis tertentu, melainkan memiliki tujuan penggunaan yang lebih umum dalam pemrosesan informasi. Beberapa software yang termasuk dalam jenis ini adalah:

             Spreadsheet.
Software yang digunakan untuk mengolah informasi keuangan atau data-data dalam bentuk tabulasi.

             Data Manajemen.
Software yang digunakan untuk menyimpan, menghasilkan dan memanipulasi data. Ada dua jenis data manajemen, yaitu filing program dan database management system.

             Word Processing.
Software yang digunakan untuk mengolah teks.



Aplikas Office


Pemroses kata umum di gunakan untuk menggantikan tugas pengetikan yang sering di lakukan. Selain dapat melakukan format pengetikan seperti penomoran, pengaturan spasi, margin (jarak pinggir kertas), jenis huruf (font), pemroses kata juga dapat melakukan proses pengecekan kata bahkan kalimat.

             Excel : Program Pemroses Tabel


Pemroses tabel biasanya di gunakan untuk melakukan perhitungan yang menggunakan tabel (tabulasi).

             Desktop Publishing.
Software yang digunakan dalam bisnis penerbitan.
Graphics. Software yang digunakan untuk pembuatan dan pengolahan citra, seperti diagram, gambar, peta, fotografi, dan sebagainya.

             Multimedia. Software
Yaitu software yang menyajikan informasi dalam berbagai bentuk penampilan, seperti teks, musik, suara, atau film. Terdapat dua jenis software multimedia, yaitu presentation dan intercative. Penyajian informasi dalam presentation bersifat sekwensial seperti dalam tv atau bioskop, sementara penyajian informasi dalam interactive dalam mengikuti kehendak pemakai melalui media interaksi yang disediakan.

•              Aplikasi multimedia
Saat ini sangat banyak dan beragam. Di katakan Multimedia karena selain penggunaan media teks, aplikasi ini dapat memproses / menampilkan dalam bentuk yang lain yaitu gambar, suara (gambar 3.9) dan film (gambar 3.10).




Player Suara / Musik

             Communication Software.
Komputer seringkali saling terhubung dalam rangka untuk membagi atau mengaitkan informasi. Untuk pertukaran informasi ini, komputer menggunakan communication software.

•              Aplikasi Internet
Perangkat lunak yang berhubungan dengan internet sangat berkaitan dengan aplikasi internet. Aplikasi Internet adalah protokol yang digunakan untuk berhubungan antara satu orang atau mesin dengan pihak lain yang berjauhan. Aplikasi internet akan menyangkut dua sisi, yaitu sisi penyedia (server) atau sisi pengguna (client). Contoh aplikasi internet dan perangkat lunak dari sisi pengguna yang umum di gunakan adalah :

•              E-mail (Electronic mail)
E-mail (Electronic mail), merupakan aplikasi surat menyurat di internet. Setiap orang memiliki . Messenger nakan untuk berkomunikasi antara satu orang atau lebih (conference), selain alamat e-mail, dan bisa saling bertukar dokumen satu sama lain. Contoh perangkat lunaknya adalah Outlook Express


•              Messenger
 Messenger di gu nakan untuk berkomunikasi antara satu orang atau lebih (conference), selain komunikasi melalu teks (messsage), juga bisa berupa suara (voice) mapun film (webcam)

             Workgroup Software. Workgroup software atau groupware
 Membantu kelompok atau team untuk bekerja sama dengan cara menyediakan informasi yang dapat digunakan bersama melalui workflow di dalam kelompok tersebut.

             Integrated Enterprise Software.
Enterpise software terdiri dari program-program yang mengatur operasi-operasi vital sebuah perusahaan. Integrated enterprise software mendukung supply chain management, human resource management, dan financial management. Software ini kerap kali dikenal sebagai enterpise resource planning (ERP).

3.            Bahasa Pemprograman/ leanguage programan
Programming language atau bahasa program adalah suatu bahasa ataupun suatu tatacara yang dapat digunakan oleh manusia (programmer) untuk berkomunikasi secara langsung dengan komputer. Jenis programming language sangatlah banyak. Tetapi secara umum, pengertian programming language dapat dibagi menjadi dua, yaitu Low Level Language dan High Level Language.

             Low level language
adalah suatu bahasa program atau suatu tatacara yang dapat digunakan untuk berkomunikasi dengan komputer. Dalam hal ini tatacara yang digunakan masih ber-orientasi dengan mesin, dikarenakan itu low level language juga disebut sebagai bahasa mesin.
Untuk menggunakan bahasa ini, programmer harus menuliskan instruksi untuk setiap instruksi secara jelas dan teliti. Setiap program dan data yang ditulis, harus ditentukan pula address dimana data dan program akan disimpan. Programmer juga harus mengetahui lokasi setiap indikator ataupun register dan program untuk seluruh fungsinya.
Satu-satunya simbol yang tersedia untuk mengkomunikasikan tindakan yang dilakukan dan meng-identifikasikan data adalah 0 dan 1. Instruksi yang ada harus ditulis dalam urutan dan aturan dimana mereka harus ditmapilkan. Oleh karena itu, apabila salah satu instruksi hilang karena terjadi kesalahan/kekuarang telitian, seluruh instruksi harus dire-alokasi-kan untuk membuat ruang guna menambahkan instruksi tersebut, dan ini berarti pengubahan lokasi data.

             Assembly
Bahasa assembly adalah low level language, yakni lebih dekat dengan kode mesin dari pada bahasa yang digunakan oleh manusia dalam kehidupan sehari-hari. Karena masih berorientasi mesin, membutuhkan programmmer yang memiliki pengetahuan mesin secara baik. Transfer program bahasa mesin kemesin untuk type berbeda sering sulit dan dalam beberapa kasus tidak mungkin. Programmer masih harus mempelajari bahasa assembly untuk mesin yang berbeda.

             High level language
Merupakan suatu bahasa program atau suatu tata cara yang dapat digunakan untuk memberi perintah/instruksi kepada komputer. Tata cara yang ada sangat mirip dengan tata cara yang digunakan oleh manusia dalam berkomunikasi. Dengan demikian, high level language lebih mudah untuk dipelajari. Semua kalimat, kata ataupun aturan yang ada didalam high level language, juga merupakan kalimat ataupun kata ataupun aturan yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
Jenis high level language cukup banyak, seperti misalnya BASIC, COBOL, FORTRAN dan lain sebagainya. Sama halnya dengan tatacara yang terdapat dalam bahasa assembly, penulisan program dalam high level language juga harus diterjemahkan kedalam bahasa mesin sebelum proses dilakukan. Program penterjemah disebuh compiler atau interpreter. satu bahasa dan bahasa lainnya tidaklah sama, dan semuanya memiliki aturan dan tatacara sendiri-sendiri.

             BASIC
Bahasa BASIC misalnya, susunan programnya selalu terdiri atas tiga hal, yaitu line number, keyword dan body program. Dalam hal ini BASIC merupakan singkatan dari Beginners All-purpose Symbolic Instruction Code. Basic menjadi sangat populer karena dapat dibuat dengan cara yang ber-struktur ataupun tidak, disamping itu, BASIC memiliki versi interpreter dan versi compiler. BASIC menjadi populer seiring dengan hadirnya microcomputer, yaitu pada akhir 70-an. Demikian populernya BASIC, sehingga banyak pabrik komputer PC pada saat itu yang membuat BASIC dalam versi ROM (Read Only Memory) disamping versi interpreter ataupun compiler.

             COBOL
COBOL yang merupakan singkatan dari Common Business Oriented Language. Bahasa ini terbagi menjadi empat divisi, yaitu Identification Division, Environtment Devision, Data Devision dan Prosedure Devision. Susunan bahasa ini sangat rapi dan teliti sehingga menyerupai tulisan seorang manajer pada saat membuat laporan ataupun seorang pengarang sedang membuat buku.

             PASCAL
PASCAL Programming Language juga merupakan suatu bahasa, dimana nama yang ada diambil dari nama seorang ilmuawan Perancis yang sangat terkenal, yaitu Blaise Pascal. Bahasa ini tersusun dengan pola struktur yang mengalir dari atas kebawah. Disamping itu, sebuah program yang besar dapat dipecah-pecah dalam beberapa modul program yang lebih kecil. Dengan demikian, bahasa ini dapat mendorong seorang programmer untuk melihat sebuah persoalan secara logic.
Para pengguna komputer berbasis Windows, kini menggunakan bahasa pemrograman berbasis objek Bahasa pemrograman yang ditawarkan dengan banyak kemudahan ini, menggunakan kosa kata yang cantik, yakni Visual, sehingga kita mengenal adanya Delphi milik Borland, Visual C++, Visual Basic, atau Oracle, PowerBuilder, Visual dBase, Visual Foxpro, untuk aplikasi database.

             Visual Basic
Visual Basic dari Microsoft Corporation, merupakan bahasa pemrograman yang secara cepat dan mudah dapat digunakan untuk membuat aplikasi pada Microsoft Windows.

             FoxPro
FoxPro adalah sebuah Sistem Manajemen Database (Database Management System/ DBMS) elektronik, yang membantu kita untuk mengumpulkan, mengambil dan menampilkan data. Sedangkan Visual Foxpro sendiri adalah bahasa pemrograman visual yang berorientasi pada obyek dan juga sebagai Sistem Manajemen Database Relasional (RDBMS). Visual FoxPro mempunyai beberapa kelebihan yang tidak dipunyai oleh bahasa pemrograman lain.

             Visual Foxpro 6.0
Visual Foxpro 6.0 merupakan versi terbaru dari generasi FoxPro. FoxPro sendiri merupakan perangkat lunak yang tidak hanya terbatas untuk membangun aplikasi berbasis database, melainkan juga bisa digunakan untuk berbagai macam keperluan seperti membuat label surat misalnya.

             Visual C++
Visual C++ adalah bahasa pemrograman C++ versi Microsoft. Didasarkan pada bahasa C, C++ adalah versi pembaharuan dari C yang mengambil bahasa C ke evolusi bahasa pemrograman aras berikutnya - yang menyediakan pemrograman berorientasi objek. Visual C++ adalah bahasa yang dikompilasi. Sebuah compiler C++ (bahasa pemrograman C++ yang merupakan bagian dari Visual C++ kita) mengambil instruksi-instruksi bahasa C++ dan menterjemahkannya ke dalam format yang dapat dibaca komputer.
4.            Utilitas/utility
Program Utility berfungsi untuk membantu atau mengisi kekurangan / kelemahan dari system operasi, misalnya PC Tools dapat melakukan perintah format sebagaimana DOS, tapi PC Tools mampu memberikan keterang dan animasi yang bagus dalam proses pemformatan. File yang telah dihapus oleh DOS tidak dapat dikembalikan lagi tapi dengan program bantu hal ini dapat dilakukan.
 Dan juga Program Utilitas, merupakan program khusus yang berfungsi sebagai perangkat pemeliharaan komputer, seperti anti virus, partisi hardisk, manajemen hardisk, dll. Contoh produk program utilitas : Norton Utilities, PartitionMagic, McAfee, dll

•              Teknis dan metode instalasi software aplikasi
Komputer belum bisa digunakan sebagaimana mestinya sebelum dilengkapi software aplikasi, walaupun telah dilengkapi sistem operasi. Sebelum menginstal suatu sistem aplikasi, sebaiknya tentukan terlebih dulu aplikasi apa dan bagaiman yang akan diinstall. Dalam memilih sistem aplikasi, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu :
•              Sistem apliasi tersebut sesuai dengan kebutuhan
•              Sistem aplikasi tersebut bisa dioperasikan pada komputer yang dimiliki
•              Sistem aplikasi tersebut mudah pengoperasian dan instalasinya
•              Sistem aplikasi tersebut memiliki kompatibilitas data dengan sistem aplikasi lain yang sejenis sehingga memungkinkan untuk dilakukan lintas data dengan sistem aplikasi lain.
Proses instalasi setiap software membutuhkan suatu file yang bernama setup maupun install. Kedua file tersebut mempunyai extention eksekusi (EXE). Selain file tersebut, saat proses instalasi juga membutuhkan CD key/ serial number yang biasanya tercantum dalam label cd atau pada salah satu file program yang akan di install.
Adapun cara-cara instalasi sistem aplikasi adalah sebagai berikut:
•              AutoRun: program Setup (program untuk menginstall) akan langsung jalan begitu CD program dimasukkan ke dalam CD ROM.
•              Menu Run : cara menginstal menggunakan menu Run adalah sebagai berikut:
             Klik Start, pilihlah Run, kemudian keluar gambar seperti gambar di bawah:


Kotak dialog Run
             Klik Browse untuk mencari file setup pada software yang akan diinstall
             Pada look in pindahkan ke drive dari master software bisa di hardisk maupun ke drive CD Rom

Kotak dialog Browse Desktop
             Misalkan seperti gambar di bawah :

Kotak Dialog Browse My Computer
             Klik folder dari drive CDROM yang terdapat software Office 2003 kemudian klik open, keluar gambar seperti di bawah ini:


Kotak Dialog Browse CDROM
             Klik SETUP kemudian klik Open

Kotak dialog Run Office 2003
             Klik OK, mulailah proses instalasi.
•              Add/Remove Program: menu ini digunakan untuk menambahkan/ menginstall software dan untuk menghapus program. Cara menggunakannya adalah sebagai berikut :
             Untuk Windows XP, Klik Start, pilih setting kemudian pilih control panel. Muncul kotak dialog sebagai berikut:

Control Panel
             Klik Add/ Remove Programs
             Keluar kotak dialog Add or Remove Program.



Add/Remove Programs
             Klik tombol Add New Program, kemudian klik Add New Programs.
             Klik tombol CD or Floppy.
             Keluar kotak dialog Install Program From Floppy or Disk, kliklah Next



Install Program From Floppy Disk or CD-Rom

             Tunggulah beberapa saat kemudian kliklah Browse, kemudian carilah file seteup.exe atau install.exe seperti pada cara menu Run di atas, setelah ketemu klik open. Kemudian klik Finish
             Proses Instalasi dimulai
•              Windows Explorer
             Masukkan CD Installer ke dalam CDROM. Pastikan di dalam CD Installer terdapat program yang akan diinstall.
             Kliklah tombol Start. Arahkan pointer ke program
             Pilih dan kliklah Windows Explorer. Muncul jendela Exploring (C). Atau kanan Start, pilih explorer.
             Kliklah drive G: (drive CD ROM) untuk melihat program yang ada di dalam CD Installer
             Pilih dan klik gandalah folder program yang akan diinstall pada panel sebelah kiri. Muncul sejumlah icon pada panel sebelah kanan. Kemudian klik gandalah file setup.exe/ install.exe.
             Proses Instalasi di mulai.
•              Prompt DOS
Proses instalasi sistem aplikasi pada DOS, instalasi dilakukan dengan memanggil program setup sistem aplikasi tersebut dari DOS prompt. Program setup biasanya ditandai dengan file INSTALL.EXE atau SETUP.EXE. Jika tidak ada file-file tersebut, sebaiknya mengikuti petinjuk yang diberikan oleh pembuat sistem aplikasi tersebut.

•              Pemanfaatan aplikasi dalam peningkatan kinerja system.
Ketika kita bekerja dengan computer, kadang kala computer mengalami penurunan kinerja. Hal ini bisa disebabkan oleh adanya file – file temporary yang tersimpan begitu banyak. Atau mungkin juga karena adanya fragmentasi file dalam hard disc, hal ini bisa di atasi dengan menjalankan aplikasi disk clean-up dan disk defragmenter.
1.            Disk Clean-Up.
Aplikasi ini adalah aplikasi bawaan dari Ms. Windows, jadi kita tidak perlu melakukan instalasi untuk menjalankan software ini. Kegunaan dari software ini adalah untuk membersihkan file – file yang sudah tidak dibutuhkan lagi misalnya, file temporary sisa dari proses instalasi atau sisa dari proses browsing internet dan proses – proses yang lain.
Untuk menjalankan aplikasi ini bs dilakukan dengan langkah – langkah sebagai berikut:
-              Klik start menu, kemudian klik accessories, system tool, disk clean-up.


Select Drive

-              Setelah muncul kotak dialog select drive, Untuk memilih drive yang akan diproses, klik pada combo box Drive lalu klik tombol ok. Tunggu proses pendeteksian, sampai muncul kotak dialog di bawah ini.


-              Beri tanda centang pada file – file yang akan di hapus, kemudian klik tombol OK untuk memulai proses. Klik yes pada kotak dialog selanjutnya untuk memulai proses, atau klik NO untuk membatalkan.

2.            Disk defragmenter
Disk defragmenter adalah aplikasi yang berguna untuk menata ulang file – file yang mengalami fragmentasi selama computer bekerja. Fragmentasi tersebut akan membuat system mengalami penurunan kinerja. Untuk menjalakan aplikasi ini ikuti langkah – langkah berikut ini.
-              Klik start menu, kemudian klik accessories, system tool, disk defragmenter.



Disk Defragmenter
-              Klik pada drive yang muncul untuk memilih drive mana yang akan di proses, setelah itu klik analyze untuk melakukan analisa saja, atau klik defragment untuk langsung memulai proses defragmenting.

-              Proses ini mungkin membutuhkan waktu yang cukup lama, bergantung seberapa prosentase fragmentasi yang dialami oleh file – file dalam drive yang di pilih. Tunggu sampai kotak dialog Defragmentation is complete muncul di layar monitor, yang menandakan proses defragmentasi sudah selesai.

•              Pemanfaatan aplikasi dalam teknis perbaikan dan perawatan PC


PERENCANAAN DAN PEMBUATAN JADWAL PERAWATAN KOMPUTER

A. Perawatan Preventif
Perawatan dilakukan dengan jadwal yang teratur, sehingga kadang-kadang disebut sebagai ”perawatan yang direncanakan” atau ”perawatan yang dijadwal”. Fungsi penting dari cara perawatan jenis ini adalah menjaga kondisi operasional peralatan serta meningkatkan kehandalannya. Tujuannya adalah menghilangkan penyebab-penyebab kerusakan sebelum kerusakan terjadi. Perawatan yang terjadwal selalu lebih ekonomis daripada perawatan yang tidak terjadwal.
Laporan kerusakan atau kegagalan yang terjadi dapat dinalisis, dan tindakan perawatan korektif dapat dilakukan untuk menjamin agar tidak terulang kembali.
Pekerjaan perawatan preventif ini dilakukan dengan mengadakan inspeksi, pelumasan dan pengecekan peralatan seteliti mungkin. Frekuensi inspeksi ditetapkan menurut tingkat kepentingan mesin, tingkat kerusakan dan kelemahan mesin. Inspeksi berkala ini sangat membantu pengecekan untuk menemui penyebab-penyebab yang menimbulkan kerusakan,  dan juga untuk  mempermudah  usaha  perbaikannya  melalui tahapan-tahapannya.
Perawatan prefentif mempunyai tujuan sebagai berikut:
1.   Untuk  mencapai  tingkat  kesiapan  industri  yang  maksimum  dengan  mencegah kerusakan dan mengurangi periode waktu perbaikan menjadi seminimum mungkin.
2.   Menjaga  kondisi  mesin  sebaik  mungkin  untuk  mempertahankan  produk  yang berkualitas tinggi.
3.   Memperkecil tingkat kerusakan dan menjaga nama baik industri.
4.   Menjamin keselamatan pekerja.
5.   Menjaga industri pada tingkat efisiensi produksi yang maksimum.
6.   Mencapai esmua tujuan tersebut dengan cara yang sangat ekonomis.
B. Pekerjaan-pekerjaan Dasar Pada Perawatan Preventif
Pekerjaan-pekerjaan dasar pada perawatan preventif adalah:
1.   inspeksi,
2.   pelumasan,
3.   perencanaan dan penjadwalan,
4.   pencatatan dan analisis,
5.   latihan bagi tenaga perawatan, serta
6.   penyimpanan suku cadang.
1. Inspeksi
Pekerjaan inspeksi dibagi atas inspeksi bagian luar dan inspeksi bagian dalam. Inspeksi bagian luar dapat ditujukan untuk mengamati dan mendeteksi kelainan-kelainan yang terjadi pada mesin yang sedang beroperasi, misalnya: timbul suara yang  tidak normal, getaran, panas, asap dan lain-lain. Sedangkan inspeksi bagian dalam ditujukan untuk pemeriksaan elemen-elemen mesin yang dipasang pada bagian dalam seperti: roda gigi, ring, paking, bantalan dan lain-lain.
Frekuensi   inspeksi   perlu   ditentukan   secara   sangat   hati-hati,   karena   terlalu kurangnya inspeksi dapat menyebabkan mesin kerusakan yang  sulit untuk  diperbaiki dengan segera. Sedangkan terlalu sering diadakan inspeksi dapat menyebabkan mesin kehilangan waktu produktivitasnya. Dengan demikian frekuensi pelaksanaan inspeksi harus benar-benar ditentukan berdasarkan pengalaman, dan jadwal program untuk inspeksi perlu dipertimbangkan dengan matang.
Untuk inspeksi mesin dapat dikategorikan menjadi dua macam:
a.  Kategori mesin yang penting.
Mesin-mesin dalam kelompok ini sangat besar pengaruhnya terhadap jalannya produksi secara keseluruhan, sedikit saja terjadi gangguan akan memerlukan waktu yang lama untuk memperbaikinya. Untuk itu perlu diberikan penekanan yang lebih kepada inspeksi mesin-mesin tersebut.
b.  Kategori mesin biasa.
Frekuensi inspeksi untuk kelompok ini tidak terlalu berpengaruh terhadap jalannya produksi.
2. Pelumasan
Komponen-komponen mesin yang  bergesekan seperti roda gigi,  bantalan  dsb, harus diberi pelumasan secara benar agar dapat bekerja dengan baik dan tahan lama. Dalam pemberian pelumas yang benar perlu diperhatikan jenis pelumasnya, jumlah pelumas, bagian yang diberi pelumas dan waktu pemberian pelumasnya ini.
3. Perencanaan dan Penjadwalan
Suatu jadwal program perawatan perlu disiapkan dan harus ditaati dengan baik. Program perawatan   harus   dibuat   secara   lengkap   dan   teperinci   menurut   spesifikasi   yang diperlukan,  seperti  adanya  jadwal  harian,  mingguan,  bulanan,  tiap  tiga  bulan,  tiap
setengah  tahun,  setiap  tahun  dan  sebagainya.  Suatu  contoh  bagan  untuk  jadwal perawatan preventif bisa dilihat pada gambar 1.
Gambar 1. Contoh Chart untuk Jadwal Perawatan Preventif
4. Pencatatan dan Analisis
Catatan-catatan yang perlu dibuat untuk membantu kelancaran pekerjaan perawatan ini adalah:
a.   Buku manual operasi.
b.   Manual instruksi perawatan.
c.   Kartu riwayat mesin.
d.   Daftar permintaan suku cadang.
e.   Kartu inspeksi.
f.    Catatan kegiatan harian.
g.   Catatan kerusakan, dan lain-lain.
h.   Melakukan pencegahan kerusakan daripada memperbaiki kerusakan yang terjadi.
i.    Mengetahui tingkat kehandalan mesin.
j.    Menentukan umur mesin.
k.            Memperkirakan kerusakan mesin dan merencanakan untuk memperbaikinya sebelum terjadi kerusakan.
l.    Menentukan frekuensi pelaksanaan inspeksi.
m. Menentukan untuk pembelian mesin yang lebih baik dan cocok berdasarkan pengalaman masa lalu.
5. Latihan Bagi Tenaga Perawatan
Untuk berhasilnya program perawatan preventif dengan baik, perlu adanya latihan yang mendasar bagi tenaga perawatan. Baik teknisi maupun pengawas harus terlatih dalam menjalankan pekerjaan perawatan, inspeksi dan perbaikan-perbaikan dengan cara yang sistematis.
6. Penyimpanan Suku Cadang
Sistem penyimpanan suku cadang memegang peranan penting yang berpengaruh terhadap efisiensi waktu produksi. Namun demikian berdasarkan pertimbangan dan pengalaman, untuk order dalam jumlah besar perlu ditentukan banyaknya suku cadang yang benar-benar dibutuhkan, karena penyimpanan suku cadang yang terlalu banyak dapat menimbulkan biaya yang besar. Banyaknya suku cadang yang dibutuhkan, ditentukan pula oleh faktor-faktor lain seperti sumber penyalurnya, waktu pengantaran dan persediaan suku cadang di pasaran.
C. Keuntungan-keuntungan dari Perawatan Preventif
1.   Waktu terhentinya produksi menjadi berkurang.
2.   Berkurangnya pembayaran kerja lembur bagi tenaga perawatan.
3.   Berkurangnya waktu untuk menunggu peralatan yang dibutuhkan.
4.   Berkurangnya pengeluaran biaya untuk perbaikan.
5.   Penggantian suku cadang yang direncanakan dapat dihemat kebutuhannya, sehingga suku cadang selalu tersedia di gudang setiap waktu.
6.   Keselamatan kerja operator lebih tinggi karena berkurangnya kerusakan.
D. Prosedur Pelaksanaan Perawatan Preventif
1.   Pekerjaan perawatan harus dilakukan berdasarkan pertimbangan dari berbagai faktor yang aman dan menguntungkan. Berikut ini adalah suatu contoh prosedur yang dapat dipakai untuk melakukan perawatan pada mesin.
2.   Perawatan harian dapat dilakukan oleh operatornya sendiri. Sebelum mulai bekerja pada  mesin,  terlebih  dahulu  operator  melakukan  pembersihan  dan  pelumasan terhadap mesin yang akan dipakainya. Untuk pelaksanaan ini, industri mengeluarkan
instruksi yang ditujukan kepada para operator untuk melakukan perawatan mesin. Instruksi ini harus ditaati dengan sungguh-sungguh.
3.   Sedangkan   pelaksanaan   perawatan   periodiknya,   bisa   ditangani   oleh   tenaga perawatan yang sudah dilatih secara khusus untuk tugas tersebut. Periode waktu perawatan  ini  perlu  ditentukan  berdasarkan  pengalaman  terdahulu  untuk mempercepat  keterangannya.  Dalam  hal  ini  instruksi  pengoperasian  mesin  harus diikuti dengan benar oleh operator. Adanya kejadian yang tidak normal atau kelainan- kelainan yang timbul pada mesin dengan segera dilaporkan kepada tenaga perawatan agar  gangguan  dapat  cepat  diatasi.  Tindakan  perbaikan  harus  segera  dilakukan, jangan sampai menunda waktu.
4.   Setiap sistem perawatan preventif memerlukan sarana pencatatan berupa kartu-kartu dan formulir. Banyaknya formulir yang dibutuhkan tergantung pada sistem aktivitas perawatan yang dilakukan di industri. Berikut ini adalah keterangan lengkap dari berbagai bentuk formulir dan prosedur penggunaannya.
E. Sistem Perawatan Preventif
Program perawatan preventif ini mempunyai tujuan utama, yaitu: • Inspeksi secara periodik pada mesin-mesin, pembangkit tenaga, dan bangunan-bangunan. Frekuensi inspeksi ditentukan berdasarkan pengalaman, dan pada peralatan yang baru dilakukan oleh pembuat rekomendasinya.
Laporan kerusakan atau kegagalan yang terjadi dapat dinalisis, dan tindakan perawatan korektif dapat dilakukan untuk menjamin agar tidak terulang kembali.
Setiap sistem perawatan preventif memerlukan sarana pencatatan berupa kartu- kartu dan formulir. Banyaknya formulir yang dibutuhkan tergantung pada sistem aktivitas perawatan yang dilakukan di industri. Berikut ini adalah keterangan lengkap dari berbagai bentuk formulir dan prosedur penggunaannya.
1. Order Inspeksi
Gambar 2 menunjukkan contoh order inspeksi. Bagian yang diperiksa dapat diberi keterangan : B (baik), C (cukup), atau K (kurang). Setelah pemeriksa mencek semua bagian komponen  yang  ada  pada  daftar  menurut  prosedurnya,  kemudian  alat  di masukkan ke bagian perbaikan umum dan dicatat tanggal inspeksinya. Pada sisi sebaliknya dari kartu tersedia ruang untuk catatan mengenai penyetelan atau perbaikan yang dilakukan pada waktu pemeriksaan ataupun keterangan yang berkaitan dengan inspeksi   peralatan.   Keterangan-keterangan   itu   diperlukan   untuk   menambah   data
historis/riwayat peralatan. Kartu order disimpan disimpan oleh departemen perawatan dan diarsipkan per bulan.
Gambar 2. Kartu order inspeksi
Pekerjaan  rutin  yang  diperlukan  dalam  inspeksi  perawatan  preventif  adalah  sebagai berikut:
a.   Pada setiap awal bulan, order inspeksi ditarik dari arsipnya. Sejumlah unit dicatat pada lembar kontrol sebagai pekerjaan inspeksi yang dijadwalkan. Setelah dicatat, kartu kontrol tersebut dikirim ke departemen (lihat gambar 2).
b. Semua order inspeksi dikembalikan ke bagian pencatatan setelah pemeriksaan dilakukan, hasilnya dicatat pada lembar kontrol, kemudian ditunjukkan bahwa inspeksi yang dijadwalkan telah diselesaikan.
c.             Sejumlah order inspeksi unit yang dikembalikan bersama lembar pekerjaan dicek penyelesaiannya  pada  lembar  kontrol  dan  dicatat  dalam  kolom  hasil  pekerjaan. Apabila semua pekerjaan telah selesai, maka lembaran-lembaran pekerjaan diserahkan kembali ke bagian pencatatan.
d.   Dari hasil catatan pada lembar kontrol tersebut kini dapat dipersiapkan untuk laporan perawatan preventif setiap bulan. (gambar 3).
e.   Lembar kontrol yang baru dimulai setiap bulan. Untuk lembar-lembar kontrol yang tidak lengkap perlu diberi tanda agar tidak diproses sebagai pekerjaan inspeksi yang terjadwal.
f.             Order-order inspeksi yang telah selesai, diarsipkan dengan persetujuan departemen untuk dilakukan inspeksi kembali pada bulan berikutnya.
Inspeksi  rutin  yang  dilakukan  oleh  departemen  produksi  dapat  dilaksanakan  dengan prosedur yang berbeda.
a.   Setelah menerima order inspeksi dari bagian pencatatan perawatan preventif, kepala departemen produksi menugaskan seorang stafnya untuk melakukan inspeksi yang dibutuhkan oleh departemen perawatan.
b. Petugas inspeksi menggunakan kartu order inspeksi sebagai pedoman dalam melakukan inspeksi. Order inspeksi yang telah selesai di kembalikan ke departemen perawatan.
c.             Lembar pekerjaan disiapkan oleh departemen perawatan apabila bagian-bagian yang diinspeksi dinyatakan "kurang". Lembar pekerjaan untuk perawatan preventif dilampirkan pada order inspeksi dan kemajuan dicatat oleh departemen perawatan.setelah itu hasilnya dicatat pada lembar kontrol, dan lembar pekerjaan dikirim ke perencana.
d.   Apabila pekerjaan inspeksi membutuhkan keahlian khusus, kemampuan teknis, maka lembar pekerjaannya disiapkan oleh yang berwenang  dan diajukan dengan order inspeksi kepada perencana. Kemudian lembar pekerjaan ditangani melalui prosedur seperti biasa. Setelah pekerjaan inspeksi dilakukan, kartu tersebut dikembalikan kepada perencananya.
2. Catatan Historis Peralatan
Data yang dikumpulkan pada unit-unit peralatan sangat diperlukan oleh departemen perawatan.  Selembar  kartu  disiapkan  untuk  memilih  unit-unit,  pekerjaan  dan  biaya material yang dihimpun. Kartu catatan ini menunjukkan pekerjaan inspeksi yang dilakukan setiap  bulan.  Pekerjaan  pada  unit-unit  perlu  dicatat,  tanggal  pengerjaan,  rencana pekerjaan yang mencakup daftar komponen yang akan diganti, dan suatu pengamatan yang dapat menunjukkan suatu nilai.
3. Laporan Kerusakan
Bagian perawatan perlu memperhatikan mengenai adanya laporan kerusakan, dan perlu mengadakan penelitian untuk mengambil tindakan korektif yang dapat menjamin agar tidak terjadi kerusakan lagi. Bila kerusakan banyak atau sering terjadi, dapat menimbulkan kemacetan dan menganggu kegiatan produksi.
Gambar 3, menunjukkan contoh laporan kerusakan yang dibuat pada lembar pekerjaan.
Gambar 3. Laporan kerusakan
Bila terjadi kerusakan mendadak, bisa dilakukan prosedur berikut ini:
a.   Kepala bagian perawatan atau pengawas dihubungi, dan dijelaskan mengenai adanya kerusakan yang terjadi mendadak itu.
b.   Membuat  lembaran  pekerjaan  (job  sheet)  rangkap  empat,  sementara  perbaikan segera dilakukan.
c.             Pengawas  menerima  salinan  lembar  pekerjaan  no.  1,  2  dan  3.  4.  Sebagai kelengkapannya, salinan pekerjaan no. 4 diserahkan kepada Kepala Bagian Teknik dan Perawatan untuk segera dilakukan perbaikan secepat mungkin.
d.   Laporan  kerusakan  ini  ditinjau  kembali  oleh  Departemen  Teknik  dan  Perawatan, dimana perhatian khusus perlu diberikan pada 'perawatan korektif' berdasarkan pengusulan  pertama.  Setelah  hasil  pekerjaan  perbaikan  dicek,  'OK'  atau  'tidak
memuaskan', maka tindakan berikutnya perlu dilakukan pada perawatan korektif yang dibutuhkan.
e.   Setelah ditinjau kembali oleh bagian pencatatan perawatan preventif, laporan tersebut diarsip untuk digunakan dalam penyusunan laporan bulanan.
4. Analisis Kerusakan
Analisis kerusakan ini disiapkan secara bulanan oleh bagian pencatatan perawatan preventif. Laporan kerusakan adalah sebagai sumber yang mendasari dalam mempersiapkan laporan ini. Salinan laporan masing-masing diserahkan kepada manajer pabrik, manajer departemen produksi, manajer teknik dan perawatan, dan satu salinan diberikan kepada Seksi Teknik Perawatan sebagai laporan bulanan inspeksi perawatan preventif. Distribusi laporan ini dilakukan sepuluh hari sebelum bulan berikutnya. Suatu contoh laporan analisis kerusakan ditunjukkan oleh Gambar 4.
Dibagian bawah pada akhir halaman setiap laporan analisis kerusakan perlu dicatat adanya waktu yang hilang atau 'kerugian waktu' dan 'kerugian produksi' total dari masing- masing departemen. Kemudian dari setiap departemen tersebut dijumlahkan lagi dengan keadaan pada bulan-bulan berikutnya, sehingga dapat diketahui total akumulatif untuk selama satu tahun fiskal.
Gambar 5. Contoh laporan analisis kerusakan
F. Kontrol dan Evaluasi Perawatan Preventif
Program perawatan preventif perlu dikoordinasikan untuk mempermudah pengontrolan dan evaluasinya pada setiap waktu. Tugas pengontrolan dan evaluasi ini menuntut tanggung jawab dengan pembagian yang jelas di antara kedua departemen, yaitu produksi dan perawatan.
Bagaimanapun baiknya suatu program direncanakan, hanya dapat efektif apabila dijalankan  oleh  para  personil  yang  berpengetahuan  dan  sangat  teliti.  Dalam  hal  ini
manajer perawatan mengetahui jelas bagaimana program tersebut harus dilaksanakan, apa hasilnya, dan bagaimana efektivitasnya.
Untuk melaksanakan pengontrolan program  perawatan  preventif  ini, maka  perlu diadakan langkah-langkah sebagai berikut:
1.  Pemeriksaan Perawatan Preventif Secara Periodik
Disamping  adanya  pemeriksaan  kerusakan  setiap  minggu,  perlu  diambil kebijaksanaan untuk meninjau seluruh program perawatan preventif tiap setengah tahun sekali. Pada dasarnya, peninjauan program ini mencakup beberapa hal yaitu :
a.   Peninjauan pada seluruh catatan, termasuk kartu-kartu order inspeksi dan kartu historis peralatan.
b.   Peninjauan biaya perbaikan.
c.   Peninjauan 'kerugian produksi' karena adanya pekerjaan perawatan.
d.   Peninjauan untuk jaminan order pekerjaan perbaikan  dan  pengaturan kembali mengenai prioritas kerja yang diutamakan.
e.   Peninjauan terhadap alternatif apa yang didahulukan atau dijadwalkan terlebih dahulu, 'penggantian' atau 'pembongkaran'.
2. Tinjauan Laporan
Tinjauan laporan ini termasuk kegiatan pokok dalam inspeksi perawatan preventif bulanan. Laporan ini perlu disiapkan seefektif mungkin, karena merupakan alat manajemen dalam mengungkapkan pelaksanaan program perawatan. Berikut ini adalah beberapa hal yang perlu ditinjau dalam laporan bulanan.
a.  Banyaknya inspeksi yang tidak sesuai.
Apabila ada beberapa pekerjaan inspeksi yang tidak  selesai, ini menunjukkan kurangnya prioritas yang diberikan pada perawatan preventif. Dalam keadaan ini diperlukan bantuan dari departemen perawatan untuk pelaksanaan inspeksinya, terutama pada unit-unit yang tidak terawasi. Menurut ketentuan, banyaknya inspeksi yang tidak terselesaikan ini maksimum hanya diperbolehkan 10 persen dari inspeksi yang telah dijadwalkan.
b.  Banyaknya pekerjaan yang berhasil
Selama peran inspeksi sebagai kekuatan dalam program perawatan preventif, maka  banyaknya  pekerjaan  inspeksi  yang  dapat  diselesaikan  menunjukkan
keberhasilan inspeksi yang dilakukan. Pada umumnya, melalui inspeksi ini dapat dicapai hasil kerja antara sekitar 20 sampai 30 persen dari banyaknya pekerjaan yang harus diinspeksi, dan hal ini disebut sebagai faktor 'R'. Apabila frekuensi yang dilakukan itu tepat, maka faktor 'R' yang terjadi pada program perawatan tersebut cukup konstan dan baik hasilnya. Kalau terjadi ketidaktepatan (fluktuasi) secara  drastis  pada  hasil  pekerjaan,  maka  perlu  diadakan  penelitian  untuk mencari  penyebabnya.  Pekerjaan  inspeksi  ini  harus  diselesaikan  dalam  bulan yang sedang berlangsung.
c.   Pekerjaan yang tidak selesai
Seharusnya jangan sampai terjadi adanya pekerjaan yang tidak selesai setiap bulannya. Kalaupun ada, maka kejadian tersebut dapat diatasi dengan cara sebagai berikut:
Pekerjaan perbaikan harus dilaporkan paling lambat pada bulan penyelesaiannya. Apabila hasil pekerjaan yang segera dilaporkan masih belum selesai sampai akhir bulan,  maka  dapat  diatasi  dengan  meningkatkan  program  perencanaan  dan penjadwalannya.
d.  Banyaknya kemacetan.
Kelebihan  waktu  terjadinya  kemacetan  ini  harus  dikurangi.   Apabila  terjadi pertambahan  waktu,  maka  harus  segera  dilakukan  pemeriksaan.  Walaupun jumlah kerusakan yang terjadi sangat kecil, kondisi ini tetap perlu dilaporkan. Berikut adalah faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam pemeriksaan laporan.
•             Periksa adanya kehilangan waktu dan kerugian produksi untuk dibandingkan dengan yang terjadi pada bulan sebelumnya.
•             Apakah   terjadi   kerusakan   yang   berulang?   Kalau   ada,   perlu   diadakan penganalisisan dan perencanaan untuk tindakan korektifnya.
•     Apakah deskripsi kerusakan cukup menunjang untuk referensi berikutnya?
•     Tiap data kerusakan harus dimasukkan pada daftar perawatan korektif.
•             Apakah   pengusulan   perawatan   korektif   dapat   dilaksanakan?   Lembar pekerjaan dapat disiapkan pada akhir bulan yang bersangkutan.
3. Evaluasi Analitis
Metode  yang  efektif  dalam  mengevaluasi  perawatan  preventif  adalah  dengan pendekatan secara analitis. Pada dasarnya evaluasi ini melibatkan hubungan rangkaian
inspeksi yang diselesaikan, banyaknya hasil pekerjaan, dan banyaknya kerusakan. Dalam mengevaluasi program perawatan preventif, dapat menggunakan dua rumus berikut ini:
Inspeksi yang tidak selesai x 100%  10% (maksimum) Inspeksi yang dijadw alka n
         Hasil Pekerjaan           x 100%  20% sampai 30% Inspeksi yang diselesaik an
Efektifitas perawatan preventif dapat direfleksikan dalam kemampuan merencana dan menjadwalkan pekerjaan perawatan. Pembuatan jadwal ini bergantung pada efektivitas jadwal produksi, program perawatan preventif dan perencanaannya.
Efektivitas perencanaan dapat direfleksikan dalam kemampuan jadwal berdasarkan perkiraan kebutuhan pekerjaan yang disusun menurut ramalan mingguan.
Kemampuan jadwal dapat dihitung dengan rumus ini:
  Total jam yang diramalkan    x 100%  persentase kemampuan
Total jam yang dilaksanak an
Apabila presentase kemampuan ini digambarkan dalam bentuk grafik, maka akan cenderung menunjukkan adanya peningkatan atau penurunan. Kecendrungan ini dapat meningkat atau bisa stabil di atas 80%. Kalau tidak, maka penelitian harus dilakukan untuk mencari adanya pengaruh yang dapat menghambat jadwal operasi.
Pengawas, apakah ia seorang produksi yang berkualifikasi atau orang yang berpengalaman dalam bidang mekanik, adalah tulang punggung dari program perawatan preventif. Ia harus mampu mendiagnosa kondisi peralatan dan menentukan tindakan apakah yang harus diulakukan untuk menjamin pengoperasiannya. Kecermatan dari para pengawas, pengelola dan pelaksana perbaikan, dapat menentukan berapa besar ketergantungan departemen produksi pada program perawatan preventif.
G. Perawatan Korektif
Perawatan korektif adalah tindakan perawatan yang dilakukan untuk mengatasi kerusakan-kerusakan atau kemacetan yang terjadi berulang kali. Prosedur ini diterapkan pada  peralatan atau mesin yang  sewaktu-waktu  dapat  rusak.  Dalam kaitan  ini perlu
dipelajari   penyebabnya-penyebabnya,   perbaikan   apa   yang   dapat   dilakukan,   dan bagaimanakah tindakan selanjutnya untuk mencegah agar kerusakan tidak terulang lagi.
Pada umumnya usaha untuk mengatasi kerusakan itu dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:
1.   merubah proses
2.   merancang kembali komponen yang gagal
3.   mengganti dengan komponen baru atau yang lebih baik
4.   meningkatkan prosedur perawatan preventif. Sebagai contoh, melakukan pelumasan sesuai ketentuannya atau mengatur kembali frekuensi dan isi daripada  pekerjaan inspeksi.
5.   Meninjau  kembali  dan  merubah  sistem  pengoperasian  mesin.  Misalnya  dengan merubah beban unit, atau melatih operator dengan sistem operasi yang lebih baik, terutama pada unit-unit khusus.
6. Perawatan  korektif  tidak  dapat  menghilangkan  semua  kerusakan,  karena bagaimanapun juga  suatu  alat  atau  mesin-mesin  yang  dipakai  lambat  laun  akan rusak. Namun demikian, dengan adanya tindakan perbaikan yang memadai akan dapat membatasi terjadinya kerusakan.
7.   Dalam pelaksanaan kerjanya, untuk mengatasi kerusakan dan mengambil tindakan korektif yang diperlukan adalah tanggung jawab bersama dari bagian teknik, produksi dan perawatan. Secara umum, pengelolaan dan pengkoordinasian untuk penerapan program perawatan preventif adalah tanggung jawab manajer teknik dan perawatan.
Urutan prosedur untuk pelaksanaan perawatan korektif adalah sebagai berikut:
1. Bagian pengoperasian membuat laporan kerusakan dengan deskripsi mengenai perawatan korektif yang diperlukan.
2.  Sebagai penanggung jawab pengelolaan dan pengkoordinasian fungsi perawatan preventif, manajer teknik dan perawatan menerima serta memeriksa semua laporan kerusakan. Sementara itu, aspek dari perawatan korektif perlu mendapat perhatian dari bagian teknik dan perawatan.
3.   Laporan kerusakan diarsip oleh departemen untuk dikonsultasikan dengan manajer departemen secara khusus.
4.   Setelah perencanaan dan penjadwalannya disetujui bersama oleh perencana dan manajer departemen, kemudian langkah selanjutnya adalah mengkoordinasikan pelaksanan perawatan korektif yang mencakup persiapan lembar kerja yang diperlukan, dan apabila dibutuhkan menentukan pula prioritas tugas pada pekerjaan.
5.   Pada akhir bulan, laporan analisis kerusakan bulanan harus dibuat dan didistribusikan sepuluh hari sebelum bulan berikutnya.

No comments:

Post a Comment

Sistem Komputer Genap 2020

Jobshett Sistem Komputer 2020 Sistem Komputer Gen ap 2020 I.              Keselamatan Kerja 1.        Peserta didik (praktikan) ...